Kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek
pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap, dan perilaku. Di dalam Kurikulum
2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan
dan materi yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi
Bahasa Indonesia, IPS, ppkn, dsb., sedangkan materi yang ditambahkan adalah
materi Matematika.
Materi pelajaran tersebut (terutama Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam) disesuaikan dengan materi pembelajaran standar Internasional
(seperti PISA dan TIMSS) sehingga pemerintah berharap dapat
menyeimbangkan pendidikan di dalam negeri dengan pendidikan di luar negeri.
KENDALA K-13
- Perubahan proses pembelajaran dari teacher center ke student center
Siswa belum dapat mandiri untuk
melakukan proses pembelajran sendiri karena sudah terbiasa menerima langsung dari
guru
2. Sumber
belajar siswa
Buku yang disediakan pemerintah
hanyalah buku mata peajaran wajib seperti matematika, bahasa indonesia, bahasa
inggris sedangkan mata pelajaran penjurusan tidak tersedia
3. Sarana
dan prasarana
Sudah cukup memadai hanya saja masih kekurangan proyektor
infocus
4.
Peminatan dilakukan dari awal masuk sma
Ada beberapa siswa yang kemauannya
masuk ke jurusan ipa/ips namun kemampuannya tidak memadai
5. Ujian
nasional yang menjadikan kimia sebagai ujian pilihan
Sangat sedikit persentase siswa yang meminati ujian nasional
pilihan untuk kimia
PENILAIAN AUTENTIK
Penilaian otentik atau authentic assessment jarang digunakan
dalam penilaian sebagai penilaian alternatif. Penilaian otentik lebih sering
dinyatakan sebagai penilaian berbasis kinerja (performance based assessment).
Sementara itu dalam buku-buku lain (kecuali Wiggins) penilaian otentik
disamakan saja dengan nama penilaian alternatif (alternative assessment) atau
penilaian kinerja (performance assessment). Selain itu Mueller (2006) memperkenalkan
istilah lain sebagai padanan nama penilaian otentik, yaitu penilaian langsung (direct
assessment).
Penilaian
otentik merupakan penilaian langsung dan ukuran langsung (Mueller, 2006:1).
Ketika melakukan penilaian, banyak kegiatan yang akan lebih jelas apabila
dinilai langsung, umpamanya kemampuan berargumentasi atau berdebat,
keterampilan menggunakan komputer dan keterampilan melaksanakan percobaan.
Begitu pula menilai sikap atau perilaku siswa terhadap sesuatu atau pada saat
melakukan sesuatu.
1. Tipe Tugas Otentik
Tugas-tugas penilaian kinerja dapat
diwujudkan dalam berbagai bentuk.
a) Computer adaptive testing(tidak
berbentuk tes obyektif), yang menuntut peserta tes dapat mengekspresikan diri
untuk dapat menunjukkan tingkat kemampuan yang nyata;
b) Tes pilihan ganda diperluas, dengam
memberikan alasan terhadap jawaban yang dipilih;
c) Extended response atauopen ended
questionjuga dapat digunakan;
d) Group performance assessment(tugas-tugas
kelompok) atau individual performance assessment(tugas perorangan);
e) Interviuberupa pertanyaan lisan dari
asesor;
f) Observasi partisipatif;
g) Portofoliosebagai kumpulan hasil
karya siswa;
h) Projek, expo ataudemonstrasi;
i)
Constructed
response, yang siswa perlu mengkonstruk sendiri jawabannya.
2.
Rubric
Kriteria penilaian (Rubrics)
merupakan alat pemberi skor yang berisi daftar criteria untuk sebuah pekerjaan
atau tugas (Andrade dalam Zainul, 2001:19),Secara singkat scoring rubrics
terdiri dari beberapa komponen, yaitu : 1) dimensi; 2) definisi dan contoh; 3)
skala; dan 4) standar. Dimensi akan dijadikan dasar menilai kinerja siswa.
Definisi dan contoh merupakan penjelasan mengenai setiap dimensi, skala
ditetapkan karena akan digunakan untuk menilai dimensi, sedangkan standar
ditentukan untuk setiap kategori kinerja.
Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat
digunakan sebagai patokan untuk menilai suatu rubrik, yaitu:
a) Seberapa jauh rubrik tersebut
(jelas) berhubungan langsung dengan criteria yang dinilai?
b) Seberapa jauh rubrik tersebut
mencakup keseluruhan standar dimensi kinerja yang dinilai?
c) Apakah kriteria yang dipilih sudah
menggunakan standar yang secara umum berlaku dalam bidang kinerja yang dinilai?
d) Sejauhmana dimensi dan skala yang
digunakan terdefinisi dengan baik?
e) Jika menggunakan skala numerik
sejauh mana angka-angka yang digunakan itu memang secara adil menggambarkan
perbedaan dari setiap kategori kinerja?
f) Seberapa jauh selisih skor yang
dihasilkan oleh rater yang berbeda?
g) Apakah rubric yang digunakan
dipahami oleh siswa?
h) Apakah rubrik cukup adil dan bebas
dari bias?
i)
Apakah
penilaian rubric mudah digunakan, cukup praktis dan mudah
diadministrasikannya?(Zainul, 2001: 29-30).
Permasalahan
: menurut kalian apa yang harus diperbaiki dari penilaian autentik pada
kurikulum-13???
menurut saya sistem penilaian autentik sudah baik diterapkan karena aspek yang diniliai tidak hanya aspek kognitif tetapi juga aspek psikomotor dan afektif. tetapi pada penilaian autentik ini sistem penilaiannya sangat sulit dilakukan karena banyak aspek yang harus dinilai sehingga banyak siswa yang mendapatkan nilai rendah pada penilaian autentik. Menurut saya yang haru diperbaiki yaitu sistem penilaiannya yang terlalu sulit untuk dilaksanakan.
BalasHapussistem penilaian poin keberapa yang sulit itu? apakah semuanya?
BalasHapusmenurut saya penilaian sudah baik. hanya saja perlu kesadaran guru untuk melakukan penilaian tersebut degan benar sehingga tujuan dari penilaian tersebut dapat tercapai
BalasHapusMenurut saya penilaian autentik itu sudah baik, karena penilaian dilakukan untuk semua ranah sehingga sistem penilaiannya adil.
BalasHapus