Menurut
kamus bahasa Indonesia kata “inovasi” mengangdung arti pengenalan hal-hal yang
baru atau pembaharuan”. Inovasi juga berarti penemuan baru yang berbeda dari
yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat).
Jadi pembelajaran inovatif dapat diartikan sebuah pembelajaran yang menggunakan
strategi/metode baru yang dihasilkan dari penemuannya sendiri atau menerapkan
metode baru yang ditemukan oleh para pakar dan didesain sedemikian rupa
sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang kondusif. Inovasi pembelajaran
merupakan penemuan baru dalam interaksi antara pendidik dan peserta didik,
sehingga dalam proses pembelajaran akan tercipta suasana yang menyenangkan dan
proses serta penyaluran ilmu dari pendidik kepada peserta didik dapat berjalan
secara optimal. Inovasi pembelajaran sangat diperlukan agar siswa tidak bosan
untuk belajar dan mengembangkan kemampuan serta bakat yang mereka miliki. Hal ini
juga digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Inovasi yang
dilakukan juga berguna agar tujuan pembelajaran tercapai lebih optimal. Kebanyakan
siswa kebanyakan siswa akan mulai bosan untuk belajar ketika guru atau pengajar
menggunakan metode yang sama dan mononton.
Inovasi
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa sangat perlu dilakukan
terutama dalam upaya mendorong pergeseran pembelajaran dari pembelajaran
konvensional kepada pembelajaran mandiri dan terstruktur yang dapat
meningkatkan penguasaan siswa di dalam konsep ilmu dan sekaligus membuat kesan
pembelajaran semakin lama dapat diingat oleh siswa. Inovasi dalam pendidikan
sering dihubungkan dengan pembaharuan yang berasal dari hasil pemikiran
kreatif, temuan dan modifikasi yang memuat ide dan metode yang dipergunakan
untuk mengatasi suatu permasalahan pendidikan. Inovasi pendidikan juga termasuk
suatu rencana atau pola yang dapat dipergunakan untuk membangun bahan
instruksional pembelajaran di dalam kelas atau di luar kelas, termasuk
diantaranya adalah buku ajar. Dengan demikian, inovasi pembelajaran di dalam
buku ajar sangat mendesak diimplementasikan agar penyampaian materi menjadi
terfokus dan dapat mendukung pencapaian kompetensi siswa dalam belajar.
Inovasi
Pembelajaran Kimia diintegrasikan di dalam buku ajar Kimia SMA/MA terutama
untuk menjadikan pembaca buku lebih mudah memahami dan mengerti konsep materi
kimia yang abstrak dan kompleks menjadi bahan yang nyata dan lebih sederhana.
Inovasi pembelajaran kimia adalah suatu pendekatan pengajaran meliputi
strategi, metode dan prinsip pengajaran yang dipergunakan dalam pembelajaran
kimia di SMA/MA. Inovasi pembelajaran kimia juga mengalami perkembangan sejalan
dengan kemajuan dan perkembangan teknologi. Melalui inovasi maka pembelajaran
yang ada dikembangkan dan ditingkatkan untuk melahirkan pembelajaran baru yang
menarik. Beberapa inovasi pembelajaran yang telah berhasil dipergunakan dalam
pembelajaran kimia diantaranya adalah
1. innovasi
pembelajaran menggunakan kegiatan laboratorium dan non laboratorium,
2. innovasi
pembelajaran menggunakan media, dan
3. innovasi pembelajaran berbasis teknologi
informasi.
Salah satu faktor yang cukup
berperan dalam peningkatan mutu pendidikan adalah peningkatan kualitas
pembelajaran. Langkah yang dapat dilakukan yakni perbaikan cara mengajar guru
dengan menggunakan metode baru yang inovatif. Adapun strategi mengimplementasi pembelajaran
inovatif sebagai berikut:
1.
Kuasai
teori pembelajaran
Guru sebagai tenaga pendidik
profesional dituntut memiliki kemampuan dalam menguasai teori pembelajaran.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut hendaknya guru mempelajari beberapa teori
pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli sebelumnya. Penguasaan terhadap
beberapa teori belajar sangat berguna bagi guru dalam membuat perencanaan
pembelajaran. Selanjutnya perencanaan akan direalisasikan dalam kegiatan
pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran tidak lepas dari konsep teori belajar
yang ada didalamnya. Konsep belajar inovatif didasarkan pada teori belajar yang
membentuknya dan tentunya sesuai dengan kontek pembelajaran itu sendiri. Dengan
kata lain pembelajaran inovatif dapat dibentuk melalui formulasi dari beberapa
teori belajar.
2.
Perkaya
pemahaman pada metode pembelajaran
Penguasaan metode pembelajaran bukan
hanya sebatas saran tetapi hal ini merupakan tugas yang harus dilakukan oleh
seorang guru sebagai tenaga pendidik. Kemampuan tersebut masuk dalam ranah
kompetensi profesional yang harus dimiliki oleh guru. Keberhasilan kegiatan
pembelajaran disekolah salah satunya ditentukan oleh metode pembelajaran atau
lebih tepatnya metode penyampaian materi yang digunakan. Metode penyampaian
materi merupakan kemasan yang dibuat untuk membungkus materi agar lebih mudah
dipahami, menarik, tidak menjenuhkan sehingga tujuan dari pengajaran yang
dilakukan dapat tercapai. Untuk itu guna mengimplementasikan pembelajaran
inovatif, seorang guru harus selalu memperkaya pemahaman pada berbagai metode
pembelajaran.
3.
Pelajari
kembali materi yang akan diajarkan
Sejalan dengan tugasnya sebagai
tenaga pendidik professional, guru harus memiliki kemampuan dalam mengusasi
materi pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didiknya. Kemampuan
seamacam ini berkaitan dengan kompetensi professional yang harus dimiliki oleh
guru. Penguasaan materi pelajaran merupakan modal berharga yang harus dimiliki
oleh guru karena guru disini berperan sebagai sumber belajar. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa materi merupakan sebuah ilmu yang akan ditransfer kepada
peserta didik. Untuk dapat mentransfer ilmu dengan baik, materi yang akan
diajarkan harus jelas dan mudah dipahami. Ketidakjelasan atas materi yang akan
diajarkan tentunya akan membuat peserta didik bingung dan sulit untuk memahami
materi tersebut. Pada akhirnya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
sebelumnya tidak akan tercapai. Untuk itulah pemahaman atas materi yang akan
diajarkan menjadi poin yang harus dipahami dengan baik oleh setiap guru demi
terciptanya pembelajaran inovatif.
4.
Kenali
kondisi kelas dan peserta didiknya
Sebelum mengimpelementasikan
pembelajaran inovatif, guru harus mengenal kondisi kelas dan peserta didiknya.
Hal ini menjadi penting karena setiap peserta didik memiliki keunikan serta
karakteristik yang berbeda antara satu dengan lainnya. Untuk mengetahui kondisi
kelas secara umum, seorang guru harus mengidentifikasi dan mengorganisasikan
kelas baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Identifikasi dapat
dilakukan dengan membuat daftar hadir kelas, daftar peserta didik, daftar
nilai, dan lain sebagainya. Dari daftar hadir peserta didik, guru dapat
mengetahui kehadiran atau tingkat keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
Selanjutnya dari daftar peserta didik, guru dapat mengetahui jumlah peserta
didik dilihat dari jenis kelamin. Sementara dalam daftar nilai, guru dapat
mengetahui tingkat kecerdasan awal yang dimiliki oleh peserta didik. Kegiatan
identifikasi tersebut selanjutnya dianalisa dan diinterpretasikan secara
kualitatif dalam catatan pribadi guru. Singkatnya ketiga contoh identifikasi di
atas dapat dijadikan acuan dalam rangka mengimplementasikan pembelajaran
inovatif.
5.
Lakukan
observasi pada pembelajaran sebelumnya
Dalam konteks ini, kegiatan
pengamatan dapat dilakukan dengan mengamati situasi dan kondisi pengajaran
sehingga akan diperoleh deskripsi tentang kejadian yang muncul selama
pembelajaran berlangsung. Guna mengimplementasikan pembelajaran inovatif, guru
harus melakukan kegiatan observasi harian tentang kondisi pembelajaran. Langkah
yang dapat dilakukan yakni membuat lembar / buku observasi kelas berisikan
tentang situasi selama kegiatan berlangsung dan membuat laporan perkembangan kegiatan
pembelajaran. Data lembar lembar / buku observasi kelas mencakup partisipasi
peserta didik dalam pembelajaran, kebisingan kelas dan perilaku siswa selama
pembelajaran. Sementara dalam laporan perkembangan kegiatan pembelajaran
meliputi perkembangan hasil belajar peserta didik yang didukung dengan hasil
ulangan harian secara secara periodik. Dengan kata lain laporan perkembangan
kegiatan pembelajaran memuat target pencapaian / penguasaan peserta didik pada
materi yang diajarkan oleh guru.
6.
Evaluasi
pada pembelajaran sebelumnya
Guna mendapatkan pembelajaran yang
benar – benar inovatif, selanjutnya guru harus mengadakan evaluasi secara
komprehensif. Kegiatan evaluasi membahas tentang kelebihan dan kekurangan
pembelajaran sebelumnya. Kedua aspek tersebut meliputi perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran. Apabila ditemukan kelebihan maka guru harus
mempertahankannya dan apabila mendapatkan kekurangan maka guru harus
merencanakan perbaikan pada pembelajaran selanjunya. Kedua aspek penilaian di
atas secara adminitratif ditransformasikan dalam bentuk catatan pribadi guru.
7.
Mengadakan
perbaikan pada pembelajaran sebelumnya
Setelah mengetahui kelebihan dan
kekuarangan pada pembelajaran sebelumnya, seorang guru diharapkan dapat
memperbaikinya guna mendapatkan pembelajaran yang inovatif. Perbaikan
pembelajaran dapat dilakukan dengan mendopsi pembelajaran sebelumnya dan
memunculkan ide–ide baru yang dianggap dapat memperbaiki pembelajran
sebelumnya.
permasalahan : apabila saudara menjadi guru, inovasi apa yang akan kalian lakukan agar materi kimia yang saudara ajarkan bisa dipahamkan oleh siswa dan lebih menarik yang membuat semua siswa aktif?
biasa nya guru kimia kebanyakan biasa nya mengunakan metode ceramah, menurut saya sebagai calon guru harus mempunyai inovasi-inivasi dalam mengajar, salah satu contoh nya dengan mengati model setiap kali tatap muka, biar siswa tidak bosan
BalasHapusapakah dengan mengajar dengan menggunakan model dapat terlaksananya tujuan pembelajaran?
HapusModel Ada lah bagian dari pembelajaran,tanpa model pembelajaran strategy pembelajaran tidak akan dapat Di rancang
Hapusinovasi yang dapat saya terapkan yaitu dengan menerapkan model project based learning dengan meminta siswa untuk membuat sebuah poster atau gambar tiga dimensi mengenai materi yang akan dipelajari. hal ini saya lakukan karena dengan gambar yang menarik siswa akan lebih tertarik untuk belajar dan akan lebih lama mengingatnya.
BalasHapustetapikan tidak semua materi yang cocok untuk diterapkan. menurut saudara materi apa yang akan digunakan pada model yang saudara maksud?
Hapussalah satu inovasi yang dapat dikembangkan yaitu berupa media pembelajaran kimia sub materi contohnya tata nama senyawa, yaitu tata nama senyawa poliatomik. Media pembelajaran yang dapat digunakan salah satunya yaitu media kartu yang berupa kartu remi senyawa yang diciptakan sendiri dengan mengacu pada bentuk kartu remi kombinasi domino dengan setiap kartu di bagian sisi kiri berupa kartu Anion dan sisi kanan berupa kartu Kation lengkap dengan jumlah muatan, dan jumlah muatan digambarkan juga dengan banyaknya garis-garis yang akan dihubungkan/dipasangkan dengan kartu lain yang cocok di kiri kartu atau di kanan kartu dengan kation atau anion.
BalasHapusPermainan ini mengacu pada konsep bahwa muatan senyawa sama dengan nol (0), maka dalam pembentukan suatu senyawa muatan kation pada kartu yang pertama harus disandingkan dengan jumlah muatan anion yang sama pada kartu lain. Pada setiap kartu dilengkapi dengan nama ion yang sesuai di bagian bawah.
salah satu contoh inovasi saya yaitu mengubah buku ajar kimia menjadi E-Book , hal ini dikarenakan sudah majunya perkembangan IPTEK sehingga kebanyakan siswa hampir semuanya memiliki smartphone. dan juga E-Book ini mempermudah siswa jika ingin mempelajarinya lagi dengan langsung membuka dari smartphone mereka
BalasHapusinovasi yang dapat diterapkan adalah dengan menyuesuaikan karakteristik peserta didik terlebih dahulu. lalu menyesuaikan dengan karakteristik materi ajak tersebut. etelah kita mengetaahui karakteristik dalri dua hal itu, kita dapat melakukan inovasi dengan menerapkan berbagai model pembelajaran seperti PBL, PjBL, Discovery Learning, Inkuiri Terbimbing dan sebagainya yang telah dianalisis kecocokannya terjhadap materi tersebut. inovasi juga dapat ditambahkan dengan menggunakan model pembelajaran
BalasHapus