INOVASI DALAM PEMBELAJARAN KIMIA

by 05.54 8 komentar

Menurut kamus bahasa Indonesia kata “inovasi” mengangdung arti pengenalan hal-hal yang baru atau pembaharuan”. Inovasi juga berarti penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat). Jadi pembelajaran inovatif dapat diartikan sebuah pembelajaran yang menggunakan strategi/metode baru yang dihasilkan dari penemuannya sendiri atau menerapkan metode baru yang ditemukan oleh para pakar dan didesain sedemikian rupa sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang kondusif. Inovasi pembelajaran merupakan penemuan baru dalam interaksi antara pendidik dan peserta didik, sehingga dalam proses pembelajaran akan tercipta suasana yang menyenangkan dan proses serta penyaluran ilmu dari pendidik kepada peserta didik dapat berjalan secara optimal. Inovasi pembelajaran sangat diperlukan agar siswa tidak bosan untuk belajar dan mengembangkan kemampuan serta bakat yang mereka miliki. Hal ini juga digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Inovasi yang dilakukan juga berguna agar tujuan pembelajaran tercapai lebih optimal. Kebanyakan siswa kebanyakan siswa akan mulai bosan untuk belajar ketika guru atau pengajar menggunakan metode yang sama dan mononton.
Inovasi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa sangat perlu dilakukan terutama dalam upaya mendorong pergeseran pembelajaran dari pembelajaran konvensional kepada pembelajaran mandiri dan terstruktur yang dapat meningkatkan penguasaan siswa di dalam konsep ilmu dan sekaligus membuat kesan pembelajaran semakin lama dapat diingat oleh siswa. Inovasi dalam pendidikan sering dihubungkan dengan pembaharuan yang berasal dari hasil pemikiran kreatif, temuan dan modifikasi yang memuat ide dan metode yang dipergunakan untuk mengatasi suatu permasalahan pendidikan. Inovasi pendidikan juga termasuk suatu rencana atau pola yang dapat dipergunakan untuk membangun bahan instruksional pembelajaran di dalam kelas atau di luar kelas, termasuk diantaranya adalah buku ajar. Dengan demikian, inovasi pembelajaran di dalam buku ajar sangat mendesak diimplementasikan agar penyampaian materi menjadi terfokus dan dapat mendukung pencapaian kompetensi siswa dalam belajar.
Inovasi Pembelajaran Kimia diintegrasikan di dalam buku ajar Kimia SMA/MA terutama untuk menjadikan pembaca buku lebih mudah memahami dan mengerti konsep materi kimia yang abstrak dan kompleks menjadi bahan yang nyata dan lebih sederhana. Inovasi pembelajaran kimia adalah suatu pendekatan pengajaran meliputi strategi, metode dan prinsip pengajaran yang dipergunakan dalam pembelajaran kimia di SMA/MA. Inovasi pembelajaran kimia juga mengalami perkembangan sejalan dengan kemajuan dan perkembangan teknologi. Melalui inovasi maka pembelajaran yang ada dikembangkan dan ditingkatkan untuk melahirkan pembelajaran baru yang menarik. Beberapa inovasi pembelajaran yang telah berhasil dipergunakan dalam pembelajaran kimia diantaranya adalah
1.      innovasi pembelajaran menggunakan kegiatan laboratorium dan non laboratorium,
2.      innovasi pembelajaran menggunakan media, dan
3.       innovasi pembelajaran berbasis teknologi informasi.
Salah satu faktor yang cukup berperan dalam peningkatan mutu pendidikan adalah peningkatan kualitas pembelajaran. Langkah yang dapat dilakukan yakni perbaikan cara mengajar guru dengan menggunakan metode baru yang inovatif. Adapun strategi mengimplementasi pembelajaran inovatif sebagai berikut:
1.      Kuasai teori pembelajaran
Guru sebagai tenaga pendidik profesional dituntut memiliki kemampuan dalam menguasai teori pembelajaran. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut hendaknya guru mempelajari beberapa teori pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli sebelumnya. Penguasaan terhadap beberapa teori belajar sangat berguna bagi guru dalam membuat perencanaan pembelajaran. Selanjutnya perencanaan akan direalisasikan dalam kegiatan pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran tidak lepas dari konsep teori belajar yang ada didalamnya. Konsep belajar inovatif didasarkan pada teori belajar yang membentuknya dan tentunya sesuai dengan kontek pembelajaran itu sendiri. Dengan kata lain pembelajaran inovatif dapat dibentuk melalui formulasi dari beberapa teori belajar.
2.      Perkaya pemahaman pada metode pembelajaran
Penguasaan metode pembelajaran bukan hanya sebatas saran tetapi hal ini merupakan tugas yang harus dilakukan oleh seorang guru sebagai tenaga pendidik. Kemampuan tersebut masuk dalam ranah kompetensi profesional yang harus dimiliki oleh guru. Keberhasilan kegiatan pembelajaran disekolah salah satunya ditentukan oleh metode pembelajaran atau lebih tepatnya metode penyampaian materi yang digunakan. Metode penyampaian materi merupakan kemasan yang dibuat untuk membungkus materi agar lebih mudah dipahami, menarik, tidak menjenuhkan sehingga tujuan dari pengajaran yang dilakukan dapat tercapai. Untuk itu guna mengimplementasikan pembelajaran inovatif, seorang guru harus selalu memperkaya pemahaman pada berbagai metode pembelajaran.
3.      Pelajari kembali materi yang akan diajarkan
Sejalan dengan tugasnya sebagai tenaga pendidik professional, guru harus memiliki kemampuan dalam mengusasi materi pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didiknya. Kemampuan seamacam ini berkaitan dengan kompetensi professional yang harus dimiliki oleh guru. Penguasaan materi pelajaran merupakan modal berharga yang harus dimiliki oleh guru karena guru disini berperan sebagai sumber belajar. Hal ini dapat disimpulkan bahwa materi merupakan sebuah ilmu yang akan ditransfer kepada peserta didik. Untuk dapat mentransfer ilmu dengan baik, materi yang akan diajarkan harus jelas dan mudah dipahami. Ketidakjelasan atas materi yang akan diajarkan tentunya akan membuat peserta didik bingung dan sulit untuk memahami materi tersebut. Pada akhirnya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya tidak akan tercapai. Untuk itulah pemahaman atas materi yang akan diajarkan menjadi poin yang harus dipahami dengan baik oleh setiap guru demi terciptanya pembelajaran inovatif.
4.      Kenali kondisi kelas dan peserta didiknya
Sebelum mengimpelementasikan pembelajaran inovatif, guru harus mengenal kondisi kelas dan peserta didiknya. Hal ini menjadi penting karena setiap peserta didik memiliki keunikan serta karakteristik yang berbeda antara satu dengan lainnya. Untuk mengetahui kondisi kelas secara umum, seorang guru harus mengidentifikasi dan mengorganisasikan kelas baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Identifikasi dapat dilakukan dengan membuat daftar hadir kelas, daftar peserta didik, daftar nilai, dan lain sebagainya. Dari daftar hadir peserta didik, guru dapat mengetahui kehadiran atau tingkat keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Selanjutnya dari daftar peserta didik, guru dapat mengetahui jumlah peserta didik dilihat dari jenis kelamin. Sementara dalam daftar nilai, guru dapat mengetahui tingkat kecerdasan awal yang dimiliki oleh peserta didik. Kegiatan identifikasi tersebut selanjutnya dianalisa dan diinterpretasikan secara kualitatif dalam catatan pribadi guru. Singkatnya ketiga contoh identifikasi di atas dapat dijadikan acuan dalam rangka mengimplementasikan pembelajaran inovatif.
5.      Lakukan observasi pada pembelajaran sebelumnya
Dalam konteks ini, kegiatan pengamatan dapat dilakukan dengan mengamati situasi dan kondisi pengajaran sehingga akan diperoleh deskripsi tentang kejadian yang muncul selama pembelajaran berlangsung. Guna mengimplementasikan pembelajaran inovatif, guru harus melakukan kegiatan observasi harian tentang kondisi pembelajaran. Langkah yang dapat dilakukan yakni membuat lembar / buku observasi kelas berisikan tentang situasi selama kegiatan berlangsung dan membuat laporan perkembangan kegiatan pembelajaran. Data lembar lembar / buku observasi kelas mencakup partisipasi peserta didik dalam pembelajaran, kebisingan kelas dan perilaku siswa selama pembelajaran. Sementara dalam laporan perkembangan kegiatan pembelajaran meliputi perkembangan hasil belajar peserta didik yang didukung dengan hasil ulangan harian secara secara periodik. Dengan kata lain laporan perkembangan kegiatan pembelajaran memuat target pencapaian / penguasaan peserta didik pada materi yang diajarkan oleh guru.
6.      Evaluasi pada pembelajaran sebelumnya
Guna mendapatkan pembelajaran yang benar – benar inovatif,  selanjutnya guru harus mengadakan evaluasi secara komprehensif. Kegiatan evaluasi membahas tentang kelebihan dan kekurangan pembelajaran sebelumnya. Kedua aspek tersebut meliputi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Apabila ditemukan kelebihan maka guru harus mempertahankannya dan apabila mendapatkan kekurangan maka guru harus merencanakan perbaikan pada pembelajaran selanjunya. Kedua aspek penilaian di atas secara adminitratif ditransformasikan dalam bentuk catatan pribadi guru.
7.      Mengadakan perbaikan pada pembelajaran sebelumnya
Setelah mengetahui kelebihan dan kekuarangan pada pembelajaran sebelumnya, seorang guru diharapkan dapat memperbaikinya guna mendapatkan pembelajaran yang inovatif. Perbaikan pembelajaran dapat dilakukan dengan mendopsi pembelajaran sebelumnya dan memunculkan ide–ide baru yang dianggap dapat memperbaiki pembelajran sebelumnya.
 permasalahan : apabila saudara menjadi guru, inovasi apa yang akan kalian lakukan agar materi kimia yang saudara ajarkan bisa dipahamkan oleh siswa dan lebih menarik yang membuat semua siswa aktif?

8 komentar:

  1. biasa nya guru kimia kebanyakan biasa nya mengunakan metode ceramah, menurut saya sebagai calon guru harus mempunyai inovasi-inivasi dalam mengajar, salah satu contoh nya dengan mengati model setiap kali tatap muka, biar siswa tidak bosan

    BalasHapus
    Balasan
    1. apakah dengan mengajar dengan menggunakan model dapat terlaksananya tujuan pembelajaran?

      Hapus
    2. Model Ada lah bagian dari pembelajaran,tanpa model pembelajaran strategy pembelajaran tidak akan dapat Di rancang

      Hapus
  2. inovasi yang dapat saya terapkan yaitu dengan menerapkan model project based learning dengan meminta siswa untuk membuat sebuah poster atau gambar tiga dimensi mengenai materi yang akan dipelajari. hal ini saya lakukan karena dengan gambar yang menarik siswa akan lebih tertarik untuk belajar dan akan lebih lama mengingatnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. tetapikan tidak semua materi yang cocok untuk diterapkan. menurut saudara materi apa yang akan digunakan pada model yang saudara maksud?

      Hapus
  3. salah satu inovasi yang dapat dikembangkan yaitu berupa media pembelajaran kimia sub materi contohnya tata nama senyawa, yaitu tata nama senyawa poliatomik. Media pembelajaran yang dapat digunakan salah satunya yaitu media kartu yang berupa kartu remi senyawa yang diciptakan sendiri dengan mengacu pada bentuk kartu remi kombinasi domino dengan setiap kartu di bagian sisi kiri berupa kartu Anion dan sisi kanan berupa kartu Kation lengkap dengan jumlah muatan, dan jumlah muatan digambarkan juga dengan banyaknya garis-garis yang akan dihubungkan/dipasangkan dengan kartu lain yang cocok di kiri kartu atau di kanan kartu dengan kation atau anion.
    Permainan ini mengacu pada konsep bahwa muatan senyawa sama dengan nol (0), maka dalam pembentukan suatu senyawa muatan kation pada kartu yang pertama harus disandingkan dengan jumlah muatan anion yang sama pada kartu lain. Pada setiap kartu dilengkapi dengan nama ion yang sesuai di bagian bawah.

    BalasHapus
  4. salah satu contoh inovasi saya yaitu mengubah buku ajar kimia menjadi E-Book , hal ini dikarenakan sudah majunya perkembangan IPTEK sehingga kebanyakan siswa hampir semuanya memiliki smartphone. dan juga E-Book ini mempermudah siswa jika ingin mempelajarinya lagi dengan langsung membuka dari smartphone mereka

    BalasHapus
  5. inovasi yang dapat diterapkan adalah dengan menyuesuaikan karakteristik peserta didik terlebih dahulu. lalu menyesuaikan dengan karakteristik materi ajak tersebut. etelah kita mengetaahui karakteristik dalri dua hal itu, kita dapat melakukan inovasi dengan menerapkan berbagai model pembelajaran seperti PBL, PjBL, Discovery Learning, Inkuiri Terbimbing dan sebagainya yang telah dianalisis kecocokannya terjhadap materi tersebut. inovasi juga dapat ditambahkan dengan menggunakan model pembelajaran

    BalasHapus