Etnokimia (ethnochemistry) adalah studi kimia dari sudut pandang
budaya : bagaimana kimia itu telah membentuk sebuah kebudayaan dan bagaimana
kebudayaan turut berkontribusi pada ilmu pengetahuan dan perubahannya. Informasi mengenai etnokimia ini dapat
diperoleh salah satunya dari eksplorasi penggunaan tanaman (flora), baik
sebagai pangan ataupun obat-obatan. Studi etnokimia menggabungkan pemahaman
turun-temurun di masyarakat (opini) dengan ilmu sains (fakta ilmiah) mengenai
efektivitas tanaman-tanaman tersebut yang dianggap berperan sebagai obat maupun
bahan aditif pangan berdasarkan senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman
serta peran dari senyawa kimia tersebut. Melalui studi lebih lanjut etnokimia
ini maka akan dapat memperluas pemahaman sains yang berkaitan dengan
kebudayaan.
Contoh etnokimia yang dipunyai oleh masyarakat Bumi Pusako
Betuah Negeri Jambi yaitu : Masyarakat
rimbo bujang Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi telah menggunakan cabai merah sebagai
pengering tepung. sejak dahulu sekali tidak bisa dipastikan tahun berapa masyarakat
sekitar menggunakan cara tradisioanal ini dan penggunaan cara tradisional telah
turun-temurun dari generasi ke generasi hingga masih dapat digunakan hingga
saat ini. Proses pengeringan tepung menggunakan cabai ini sangat sederhana kita
cukup meletakkan 3-5 buah cabai merah dan diletakkan atau dicampurkan dalam
tepung. Cabai merah yang dimaksud yang masih utuh tidak yang digiling.
Ternyata setelah
diteliti cara tradisional ini mempunyai kaitannya dengan kimia yaitu cabai
mengandung zat kapsaisin yang memberi rasa pedas dan bersifat higroskopis, maka
cabai membantu mempercepat keringnya tepung tersebut.
CURRENT ISSUES IN QUANTUM TEACHING
LEARNING MODEL
Model
pembelajaran merupakan sebuah rancangan belajar
dalam proses belajar (Gobert, 2010) yang merupakan peranan penting dalam
proses belajar untuk menjadi arahan dalam arah pembelajaran (Jordan, 1992), dan
konsep dalam pembelajaran (Wieman, 2011).
Tingkat
Rencana Model pembelajaran terdiri dari dua tingkat yaitu pengembangan model pembelajaran yang dapat
meng-upgrade pemahaman serta kreatifitas siswa dan Tingkat perkembangan materi
studi yang lebih relevan dengan kompetensi lulusan, termasuk dalam proses skor
dan hasil studi, sesuai dengan kurikulum yang memberikan oleh lembaga tersebut
(Rachmawati, 2012).
Pandangan
dunia mengenai kuantum yaitu mencirikan alam semesta sebagai kehidupan dinamis,
subjektif, dan memberikan landasan konseptual untuk meningkatkan kapasitas
mereka dalam belajar. Sehingga terdapat beberapa keterampilan dalam model
kuantum yaitu: Kemampuan untuk berpikir paradoks, kemampuan untuk bertindak dan
bertanggung jawab, kemampuan untuk percaya diri sendiri, kemampuan untuk berada
di lingkungan sosial (Shelton, 2003).
Model
pembelajaran Quantum Teaching dilandasi oleh berbagai teori seperti Accelerated
Learning, Multiple Intelligences, Neuro-Linguistic Programing, Experiental
Learning, Cooperative Learning dan Element Effective of Instruction (Deporter,
2010).
Quantum
Teaching adalah model pembelajaran yang dapat membagi unsur-unsur pembelajaran
menjadi dua kategori seperti konteks dan isi (Rachmawati, 2012). Kategori
konteks meliputi: suasana hati, suasana lingkungan belajar yang diatur dengan
baik, dasar pembelajaran, presentasi dan fasilitas. Sedangkan kategori isi
meliputi: pengajar akan menemukan keterampilan bagaimana mengatakan kurikulum,
pengajar akan menemukan strategi belajar yang diperlukan oleh peserta didik,
yaitu: baik presentasi, fasilitas yang dinamis, keterampilan belajar untuk
belajar dan keterampilan hidup (Riyanto, 2012) (Yaseer, 2014).
Model
Pembelajaran Quantum Teaching adalah proses belajar dengan memberikan latar
belakang dan strategi untuk meningkatkan pembelajaran dan membuat proses
tersebut lebih menyenangkan (Acat, 2014). Prosedur ini memberikan gaya mengajar
dengan memperdayakan siswa untuk membuat siswa lebih berprestasi (Suryani,
2013). Hal ini juga membantu guru memperbesar keterampilan mengajar dan
memotivasi siswa untuk giat dalam belajar, sehingga guru akhirnya mendapatkan
kepuasan yang lebih besar dari karya-karya mereka (Suryani, 2013) (Acat,
2014).
Keseluruhan
model Quantum Teahing ini mencakup kedua teori pendidikan dan pelaksanaan di
kelas dengan cepat. Model ini menggambarkan praktek dasar penelitian terpadu
yang terbaik dalam dunia pendidikan dengan
keseluruhan yang membuat isi pembelajaran lebih bermakna dan relevan
bagi kehidupan siswa (Deporter, 2010) (Suryani, 2013) sehingga memberikan
pengalaman belajar kepada siswa (Johnson, 1998) (Taber, 2008).
Model
Quantum Teaching memiliki kerangka desain yang dikenal sebagai singkatan TANDUR
yang berarti: Tumbuhkan (tanaman untuk tumbuh), Alami (pengalaman/ menjalani),
Namai (Beri nama), Demonstrasi (Menunjukkan), Ulangi (mengulang) dan Rayakan
(Deslauries, 2011).
Model
ini memiliki beberapa prinsip dalam pembelajaran yaitu: Segalanya berbicara,
Segalanya bertujuan, Pengalaman sebelum pemberian nama, Akui setiap usaha, jika
layak dipelajarai maka layak pula dirayakan. Sehingga, dalam proses
pembelajaran guru membuat siswa lebih aktif dalam belajar, menjadikan siswa berani
dalam mengemukakan pendapat yang akan
menjadikan banyak siswa unruk mencapai prestasi yang diinginkan (Deporter,
2010).
Langkah- langkah dalam penerapan
metode pembelajaran kuantum diurutkan menjadi : (1) Pengkondisian awal, (2)
Penyusunan rancangan pembelajaran, (3) Pelaksanaan metode pembelajaran kuantum,
dan (4) Evaluasi.
1.
Pengkondisian awal
Tahap ini dimaksudkan untuk menyiapkan mental siswa
mengenai model pembelajaran kuantum yang menuntut keterlibatan aktif siswa.
Melalui pengkondisian awal akan memungkinkan dilaksanakannya proses
pembelajaran yang lebih baik. Kegiatan yang dilakukan dalam pengkondisian awal
meliputi: penumbuhan rasa percaya diri siswa, motivasi diri, menjalin hubungan,
dan ketrampilan belajar.
2.
Penyususnan rancangan pembelajaran
Tahap ini sama artinya dengan dengan tahap
persiapan dalam pembelajaran biasa. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini
adalah penyiapan alat dan pendukung lainnya, penentuan kegiatan selama proses
belajar mengajar, dan penyusunan evaluasi.
3.
Pelaksanaan metode pembelajaran kuantum
Tahap ini merupakan inti penerapan model
pembelajaran kuantum. Kegiatan dalam tahap ini meliputi: (1) penumbuhan minat,
(2) pemberian pengalaman umum, (3) penamaan atau penyajian materi, (4)
demonstrasi tentang pemerolehan pengetahuan oleh siswa, (5) pengulangan yang
dilakukan oleh siswa, (6) perayaan atas usaha siswa.
1)
Penumbuhan minat
Penumbuhan minat siswa untuk belajar dilakukan
dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yaitu mengkondisikan
suasana kelas lebih rileks tetapi serius. Pengaturan tempat duduk juga
dilakukan dengan tidak monoton setiap pertemuan. Kondisi ini diharapkan dapat
menciptakan suasana yang tidak membosankan dalam pembelajaran. Penyampaian
materi juga diberikan dengan berbagai ilustrasi gambar yang menarik seperti
menempelkan gambar percobaan ciri-ciri koloid, efek Tyndall, gerak Brown yang
dipasang di papan tulis. Selain materi teori, siswa diajak untuk melakukan
praktikum di laboratorium kimia dasar.
2)
Pemberian pengalaman umum
Pada langkah ini guru memberikan kesempatan siswa
untuk menceritakan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan
materi pelajaran yang akan dipelajari, selain itu guru memberikan tugas mandiri
kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari dengan harapan siswa telah
mempunyai pengalaman sebelum mengikuti pelajaran.
3)
Penamaan atau penyajian materi
Pada kegiatan ini guru menyampaikan materi yang
akan dipelajari setelah siswa menceritakan pengalaman yang telah didapat,
sehingga dalam penamaan siswa telah memiliki bekal, untuk menghindari kebosanan
dan untuk menggali kemampuan siswa, dalam penyajian materi guru menggunakan
metode ceramah bermakna dan guru hanya sebagai fasilitator
4)
Demonstrasi tentang pemerolehan pengetahuan
oleh siswa
Demonstrasi dilakukan dengan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mempresentasikan tentang pengalaman yang telah diperoleh
siswa, baik kepada teman kelompoknya maupun kepada seluruh siswa.
5)
Pengulangan yang dilakukan oleh siswa
Pengulangan dilakukan dengan cara memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengulas kembali materi yang telah disampaikan
oleh guru, caranya dengan bercerita kepada teman kelompoknya, maupun kepada
seluruh siswa.
6)
Perayaan atas usaha siswa
Perayaan merupakan salah satu bentuk motivasi yang dilakukan
oleh guru dengan memberikan pujian kepada siswa yang berhasil maupun yang tidak
berhasil menjawab pertanyaan dan tidak secara langsung menyalahkan jawaban
siswa yang kurang tepat, selain itu perayaan dilakukan dengan melakukan tepuk
tangan bersama-sama ketika jam pelajaran berakhir. Kondisi ini diharapkan dapat
menumbuhkan semangat belajar.
4.
Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan terhadap proses dan produk
untuk melihat keefektifan model pembelajaran yang digunakan. Langkah- langkah
pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas kontrol menggunakan metode
pembelajaran ceramah bermakna dan dilaksanakan dengan tahap- tahap berikut ini
:
1. Guru mengecek pengetahuan siswa tentang materi
yang akan diajarkan pada pokok bahasan kimia koloid.
2. Guru menerangkan dan menyampaikan materi
pelajaran di depan kelas dengan metode ceramah, di sini siswa mendengarkan apa
yang disampaikan guru dan mencatat hal-hal yang penting di buku tulis.
3. Guru memberikan contoh soal dan mengadakan tanya
jawab pada siswa tentang materi.
4. Guru memberikan latihan soal atau memberi
pekerjaan rumah.
5. Guru dan siswa secara bersama- sama membahas
hasil pekerjaan siswa dan mengambil kesimpulan.
6. Guru mengadakan evaluasi.
Langkah- langkah pembelajaran tersebut diatas
dilakukan pada setiap pertemuan dengan materi yang sesuai dengan rencana
pembelajaran.
PERMASALAHAN
: Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil belajar karena model ini menggunakan
prinsip sugesti yang pasti dan dapat mempengaruhi hasil belajar. Menurut saudara
apakah menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching ini cocok diterapkan
disekolah-sekolah yang ada didarah-daerah jambi?
menurut saya cocok-cocok saja dikarena pada model quantum ini dapat membimbing peserta didik kearah berfikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama, selain itu model quantum lebih melibatkan siswa, maka saat proses pembelajaran perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru, sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti dan proses pembelajaran menjadi lebih nyaman dan menyenangkan. pada model ini siswa juga dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan dapat mencoba melakukannya sendiri.
BalasHapusIya cocok karna Prinsip utama pembelajaran kuantum berbunyi: Bawalah Dunia Mereka (Pembelajar) ke dalam Dunia Kita (Pengajar), dan Antarkan Dunia Kita (Pengajar) ke dalam Dunia Mereka (Pembelajar).
BalasHapusiya cocok juga, karena pembelajaran quantum merupakan cara baru yang memudahkan proses belajar, yang memadukan unsur seni dan pencapaian yang terarah untuk segala mata pelajaran, dan juga meningkatkan rasa percaya diri dan minat siswa sehingga sangat bagus jika diterapkan pada sekolah-sekolah di jambi
BalasHapusiya cocok, karena kelebihan dari quantum learning ini meliputi Dapat membimbing peserta didik kearah berfikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama, Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan dapat mencoba melakukannya sendiri. jadi dapat di simpulkan bawa penerapan quantum lerning ini cocok untuk semua siswa
BalasHapuscocok. karena model quantum ini sangat general dan tujuannya untuk menumbuhkan suatu inovasi dalam pembelajaran, siswa akan dipancing untuk bberfikir kreatif sehingga pembelajaran akan menarik minat siswa dan berdampak pada kenaikan hasil belajar pada siswa
BalasHapusia, cocok untuk diterapkan pada saat proses pembelajaran karna menuntun siswa untuk berpikir mandiri dan lebih konseptual karna mengaitkan langsung antara materi yang didaptkan dengan pengalaman sehari-hari.
BalasHapus