PTK DALAM PEMBELAJARAN KIMIA

by 06.29 3 komentar


A.                Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Seorang guru kimia memasuki kelas untuk mengajarkan suatu materi. Dia menemui para siswanya sedang lesu, tidak bergairah belajar karena baru saja ulangan matematika. Guru itu melaksanakan pembelajaran dengan metode ekspositori dan tanya jawab. Beberapa pertanyaan diajukan tetapi tidak ada respon dari siswa. Kalaupun ada, hanya satu dua siswa atau yang sudah langgalan (rajin) saja memberikan respon. Mengetahui kondisi yang demikian, guru mengubah strategi dan metode mengajarnya. Guru mengajak siswa ”bermain game kimia”. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dan bagi kelompok yang menang atau skornya tertinggi akan diberikan hadiah (walau belum jelas bentuknya). Siswa menyambutnya dengan keadaan gembira seolah-olah pelajaran kimia telah berlalu dan mereka telah bermain game. Setelah masing-masing kelompok diberi tugas untuk didiskusikan, ada soal yang harus dijawab oleh anggota kelompok. Tampak siswa semangat memperoleh nilai tertinggi untuk mengalahkan kelompok lain. Anggota kelompok yang pintar mengajari temannya yang kurang agar nilai kelompoknya menjadi tinggi. Pelajaran kimiapun berlangsung sangat kondusif, aktif, dan menyenangkan.
Ilustrasi tersebut di atas menunjukkan bahwa seorang guru ketika mengajar dia secara terfokus mengamati keadaan siswa. Bila kondisi siswa yang kurang motivasi diberikan materi kimia yang abstrak maka kelas itu mungkin akan seperi pertunjukan opera disaksikan sekian puluh pasang mata dan sunyi. Tepuk tangan atau kegembiraan baru muncul setelah kelas berakhir. Oleh sebab itu, ketika guru mengamati kondisi yang tidak mendorong siswa untuk belajar, maka dia segera mengganti strategi mengajarnya misalnya (pada ilustrasi di atas) dari tanya jawab menjadi belajar kooperatif. Hal itu menunjukkan bahwa seorang guru di kelas akan mengubah sendiri strategi atau metode mengajar yang dirasakan kurang mendukung usahanya. Guru sendiri tidak menyadari bahwa apa yang telah dilakukannya adalah sebagai penelitian tindakan meskipun tidak terstruktur, tidak terjadwal, tidak kolaboratif dan tidak menggunakan istrumen. Bila guru melakukan kegiatan tersebut dengan motede ilmiah (terstruktur, terencana dsb.) maka dia telah melakukan suatu penelitian tindakan kelas.
Ebbut (1985) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas selanjutnya disingkat PTK merupakan studi sistematis yang dilakukan oleh guru dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan tersebut. Bila guru menemukan keadaan di kelas yang kurang memuaskan atau kurang mendukung kondisi belajar maka guru harus ”melakukan sesuatu” atau ”melakukan tindakan” agar kondisi tersebut tidak menjadi inhibitor (penghambat) proses pembelajaran. Guru yang profesional akan segera melakukan sesuatu tindakan bila di kelasnya terjadi persoalan atau permasalahan yang mengurangi mutu kerjanya.
B.     Langkah-langkah yang dilakukan untuk menerapkan PTK. Kegiatan tersebut dimulai dengan indentifikasi masalah, menetapkan masalah yang akan diteliti, menetapkan tindakan yang akan dilakukan, menyusun perencanaan, melaksanakan tindakan, mengumpukan dan analisis data, dan melakukan refleksi. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan rangkaian yang akan dilakukan guru bila melaksanakan PTK. Identifikasi masalah dimulai dari kegiatan refleksi awal, yaitu guru merefleksikan masalah-masalah yang ada di kelasnya. Hal itu merupakan langkah penting karena bila tidak ada refleksi maka masalah yang ada di kelas akan sulit teridentifikasi.
Setelah mempelajari bab ini, pembaca diharapkan dapat:
1)      Mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran di kelas
2)      Menjelaskan cara pemilihan masalah yang layak untuk PTK
3)      Menjelaskan cara memilih alternatif tindakan
4)      Menjelaskan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan pada tahap perencanaan.
5)      Menjelaskan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan.
6)      Menjelaskan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan pada tahap observasi.
7)      Menjelaskan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan pada tahap refleksi.

3 komentar:

  1. saudari santi, PTK ini kan lebih baik dilakukan oleh guru. karena guru yg lebih berkompeten dan guru telah mengetahui karakteristik siswanya.
    menurut anda, apakah baik jika ptk ini dilakukan oleh mahasiswa?

    BalasHapus
  2. bagaimana jika guru telah melakukan PTK namun hasil yang didapatkan kurang optimal. apakah PTK dapat dilakukan kembali ?

    BalasHapus
  3. Menjawab pertanyaa dari sadri maya..
    Kalau mnrt saya msih dpat dilakuakn dg memperhatikan kekurangan sebelumnya dan sebagai pelajaran .. sehingva guru dapat intropeksi diri terlebih dahulu dimana letak salah pada fase sebelumnya.

    BalasHapus